Langkahwirausaha modifikasi makanan khas daerah yaitu dari segi pengemasan, jika dulu dikemas dalam daun pisang, sekarang bisa menambahkan kemasan plastik dan diberi label dari segi pemasaran, jika dulu memasarkannya diarea tertentu saja maka sekarang bisa dipasarkan secara online dengan konsep lebih modern. Pengertian, jenis, dan teknik
Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah - Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Berbahan Dasar - Dosen MKH Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Menggunakan - Sekilas Bahan Pembungkus Makanan Tradisional yang Ramah Lingkungan Opini Stories LINE TODAY Makanan khas daerah adalah …. a. Makanan yang umumnya berasal dari sayuran b. Makanan yang diolah di suatu daerah c. Makana Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Dosen MKH Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang teknik pengemasan makanan khas daerah Archives - Tehnoblogija Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Bank Soal Pengayaan PDF Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Coba Sebutkan Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Kemasan Tradisional Semua Hal yang Kamu Harus Ketahui 5 Peluang Bisnis Makanan Khas Daerah 2020 Yang Patut Dicoba Blog Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan 4 Kemasan Makanan yang Sesuai dan Aman Digunakan, Penting untuk Diperhatikan Pengemasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Gudeg, Makanan Tradisional Asal Yogyakarta - Bobo KUMPULAN SOAL Kelas X Semester Genap PDF 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres 31 Makanan Khas Daerah di Indonesia dengan Cita Rasa Otentik - Lifestyle Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Sekilas Bahan Kemasan - Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis, Syarat, Contoh Sebelum Membuat Kemasan Produk Kenali Jenis Bahannya Jenis Kemasan Makanan yang Umum di Pasaran - Mengenal 10 Jenis Wadah dan Pembungkus Makanan Tradisional Khas Indonesia dari Daun Pisang - Tribun Travel Pengertian Kemasan Fungsi, Tujuan, Manfaat, Jenis & Contoh Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan 6 Jajanan tradisional ini dibuat kekinian biar nggak ketinggalan zaman Top PDF Makanan Khas Daerah Nusantara - Lebih Praktis, Kenali 7 Sajian Khas Indonesia yang Dikemas Instan Ini! 20 Makanan Khas Sumatera Barat Paling Enak, Wajib Coba! Kemasan Makanan dari Kertas Banyak yang Tak Layak Pakai - Bisnis Materi Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah - Pustaka Belajar Makalah Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah ⋆ DOC PDF ⋆ Download Contoh Makalah Lengkap XII S1 PKWU PENGOLAHAN SEM 5 Quiz - Quizizz 6 Macam Bahan Kemasan Untuk Setiap Kemasan √ 200 Nama Makanan Khas Indonesia Beserta Gambarnya Bagaimana Cara Mendesain Kemasan Produk agar Menarik? Ini 6 Tipsnya 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres Bank Soal Pengolahan 20 Makanan Khas Jawa Tengah beserta Gambarnya 2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 11 Makanan Tradisional Indonesia yang Lezat dan Menggugah Selera, Wajib Dicoba Eval Materi Julyo PDF PDF Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Adalah - Dosen MKH Bahan dan Teknik Pengemasan Makanan Internasional Pengemasan dan Pemasaran Asinan Makanan Khas Daerah √ 40 Makanan Khas Jawa Barat yang Paling Enak dan Murah 5 Makanan Tradisional ini Tersedia Versi Kemasan, Praktis Dibawa Liburan Bahan Kemasan Untuk Makanan Khas Daerah Pada Umumnya Disebut - Sekilas Bahan Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah - Pustaka Belajar PENGEMASAN OLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH – Ini Dia 10 Pertanyaan Seputar Kemasan Produk yang Sering Ditanyakan UMKM Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian bahan kemasan untuk makanan khas daerah umumnya disebut - Mengenal Bahan Kemasan Makanan dan Minuman Kuliner Tradisional dalam Kemasan dan Era Belanja Online Keripik kemasan Lebih Cocok Kemasan Kertas Atau Kemasan Plastik? Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah - Your All in One Event Partner Solution 10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya - Pasundan Ekspres Pengertian Makanan Khas Daerah dan Karakteristiknya - 18 Makanan Khas Jambi Penggoyang Lidah - Tokopedia Blog Soal Hot PDF Selain Daun Pisang, 5 Daun Ini Juga Digunakan untuk Bungkus Makanan 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal - Cetak Dus Kemasan & Paper Bag di Surabaya Prospek Bisnis Produsen Kemasan Makananan Dan Minuman Di Masa Pandemic 14 Makanan Khas NTT, Sudah Pernah Coba yang Mana? Orami √ 25 Makanan Khas Banjarmasin + Harga & Rekomendasi Resto 18 Makanan Khas Jawa Barat yang Paling Terkenal, Wajib Dicicipi dan Dibawa Pulang - Hot Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah - Your All in One Event Partner Solution Penyajian dan Kemasan Olahan Pangan Teknik dan Cara Mengemas Makanan Khas Daerah dan Bahan Kemasan Tradisionil Daun Pisang 18 Kuliner Tradisional Khas Gorontalo Terpopuler - Tokopedia Blog SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH YANG - PKWU KELAS XIIPENGOLAHAN SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH YANG DIMODIFIKASI MAKANAN Course Hero Lebih Praktis, Kenali 7 Sajian Khas Indonesia yang Dikemas Instan Ini! Wajib Dicoba! Ini 35 Makanan Khas Jakarta yang Paling Dicari Sedunia Daihatsu Indonesia Update Jenis & Harga Plastik Kemasan Makanan Ringan Berbagai Ukuran Daftar Harga & Tarif Bahan Kemasan Modern PENGEMASAN OLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH – Makalah Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah ⋆ DOC PDF ⋆ Download Contoh Makalah Lengkap Bahan kemasan untuk makanan khas daerah pada umumnya disebut oleh bagas dengan ilustrasi 20 gambar Kumpulan Bahan Bab 4 wirausaha pengolahan modifikasi pangan khas daerah PDF Nilai Estetis Pada Kemasan Makanan Tradisional Yogyakarta 10 Makanan Khas Solo yang Enak Disantap dan Cocok Jadi Oleh-oleh Orami Desain Kemasan Tradisional Dalam Konteks Kekinian 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal - Cetak Dus Kemasan & Paper Bag di Surabaya MAKANAN KHAS JAWA TIMUR – Site Title Materi Wirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah - Pustaka Belajar Pembungkus Makanan Tradisional yang Ramah Lingkungan Opini Stories LINE TODAY 5 Makanan Tradisional ini Tersedia Versi Kemasan, Praktis Dibawa Liburan 37 Makanan Khas Jogja Terkenal Paling Top - Update 2021 Trend Terbaru Desain Kemasan Makanan Khas Daerah 27 Makanan Khas Kalimantan yang Patut Dicoba, Dijamin Nikmat! 6 Jajanan tradisional ini dibuat kekinian biar nggak ketinggalan zaman Pengertian dan Fungsi Desain Label Makanan Sebuah Produk
5 Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah. Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya : keranjang dari alang-alang, kantong kulit (bola tas), kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll.
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian dapat Menganalisis berbagai teknik pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengemasan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. Menjelaskan pengawetan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. B. Uraian Materi 1. Teknik Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Tahukah kalian jika manusia mulai mengolah makanan setelah mengenal dan menemukan kegunaan api? Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama kali dikenal. Kemajuan di bidang industri pembuatan alat mengolah makanan mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam makanan yang lezat. Ada 3 teknik dalam pengolahan makanan khas daerah, yaitu a. Teknik Memasak basah 1 Merebus Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik merebus dibagi menjadi 2, yaitu 1 simmering merebus bahan makanan sampai titik didih, kemudian api dikecilkan, teknik ini di Indonesia di kenal dengan menyemur; 2 poachingmerebus bahan makanan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 100 derajad, teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan. 2 Menyetup stewing Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu, atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buahbuahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang. 3 Braising Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik. 4 Mengukus steaming Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus putu ayu, nogosari, borongko, bacan. 5 Mentim Memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim, atau 2 panci , yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain. 6 Memblansir blanching Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi babat, iso, dan tulang untuk kaldu. b. Teknik Memasak kering 1 Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan dipanggang ayam panggang, otak-otak, pempek panggang, 2 Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. Contoh bakpia, maksuba. 3 Menggongseng atau menyangan Menggongseng atau menyangan ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan mochi atau onde-onde. c. Teknik Memasak dengan Minyak 1 Menumis Menumis sautéing, shallow frying ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung. 2 Menggoreng Menggoreng frying ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak sedikit panfrying dan menggoreng di dalam minyak banyak deep frying. Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan,tahu, tempe. Selain metode memasak yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa istilah yang dipergunakan dalam pengolahan makanan, yaitu Memfilir fileting, ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam atau ikan. Melandir larding, ialah menjahitkan pita-pita lemak pada permukaan daging yang tidak berlemak sebelum daging tersebut dipanggang agar tidak kering Membardir barding, ialah membungkus daging atau unggas yang tidak berlemak dengan lapisan lemak yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi kering Menggelasir glazing, memberi lapisan mengkilap pada makanan. Kue digelasir dengan campuran gula halus dengan putih telur atau agar-agar. Ikan, ayam, daging digelasir dengan gelatin atau agar-agar. Mengentalkan Thickening, ialah menambah bahan pengental pada masakan yang cair sehingga menjadi masakan yang kental. Bahan pengental yang dikental yang digunakan contohnya adalah macam-macam tepung, macammacam zat pati, agar-agar,telur, dan gelatin Menjernihkan, biasanya menggunakan bahan penjernih, contoh putih telur. Contoh cara menjernihkan dengan putih telur ialah putih telur dikocok sebentar kemudian dituangkan ke dalam cairan yang akan dijernihkan sambil dipanaskan dan diaduk sebentar, kotoran akan terikat pada putih telur yang membeku dan akan terapung kemudian disaring dengan kain yang halus. Mengocok. Contoh bahan makanan yang perlu dikocok untuk pengolahan makanan khas daerah adalah telur. Kocokan telur digunakan sebagai bahan untuk pembuatan aneka kue khas daerah seperti maksuba, bika ambon, dan lapis legit. Memarinir marinating, ialah merendam bahan makanan di dalam cairan berbumbu agar bahan makanan tersebut lebih enak dan tidak segera basi. Mengisi stuffing, ialah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam, atau ikan yang dicincang. Memanir coating, ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan menggunakan telur dan tepung panir, kemudian digoreng. Setelah membaca uraian di atas, banyak sekali bukan teknik-teknik pengolahan makanan? Tertarikkah kalian untuk mencoba mengolah makanan khas asli daerah dengan menggunakan teknik-teknik tersebut di atas? Berikut ini disajikan contoh pengolahan rendang. Perhatikan cara pengolahannya! Alat yang digunakan Pisau, untuk memotong daging sapi Talenan, sebagai dasar untuk memotong daging sapi Parutan, untuk memarut kelapa Ulekan, untuk menghaluskan bumbu-bumbu Kompor atau tungku, untuk perapian Penggorengan atau wajan, sebagai wadah untuk memasak Gelas ukur, untuk mengukur volume santan Bahan utama 1,5 kg daging sapi 2 liter santan kelapa tua Bumbu dan rempah 2 batang daun serai 4 lembar daun jeruk purut 2 cm asam kandis 2 lembar daun kunyit Bumbu yang dihaluskan 5 butir Kemiri 6 siung bawang putih 100 gram cabai merah besar butir bawang merah 100 gram cabai merah keriting 2cm jahe bakar 2 cm lengkuas 3 cm kunyit bakar ½ sendok teh ketumbar 2 sendok teh garam ½ sendok teh pala 1 sendok teh jintan, sangrai Penyedap rasa secukupnya Cara Pembuatan Potong daging dan cuci bersih Tumis bumbu yang dihaluskan saat minyak sudah panas, kemudian masukkan bumbu- bumbu yang tidak dihaluskan serta garam. Ketika bumbu sudah mulai wangi masukkan santan sambil diaduk kemudian masukkan daging. Masak hingga empuk dan bumbu agak pekat. Mudah sekali bukan cara pembuatan rendang. Sebagaimana kalian ketahui, rendang merupakan salah satu makanan kh as Indonesia yang telah mendunia. Apakah kalian tertarik untuk membuat usaha pengolahan rendang? Dalam pengolahan makanan, termasuk pengolahan makanan khas asli daerah perlu diperhatikan prinsip K3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pelaksanaan prinsip K3 merupakan salah satu bentuk untuk menciptakan tempat kerja atau tempat pengolahan makanan yang aman, nyaman, sehat, sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur Peralatan listrik harus dalam kondisi baik, letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membuthkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong. Pakailah pisau hanya untuk memotong, tidak untuk membuka kaleng atau yang lainnya. Cucilah pisau dengan hati-hati setelah selesai digunakan. Jangan meletakkan pisau cucian di dalam air karea tidak kelihatan. Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. Pakailah talenan pada saat memotong, jangan menggunakan lapisan meja metal. Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin. Setelah selesai menggunakan semua peralatan memasak, cuci, bersihkan, dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi. 2. Pengemasan Makanan Khas Asli Daerah Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, daun pisang, anyaman daun kelapa, dan kelobot jagung. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, kemasan makanan pun berkembang terus menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, gelas/kaca, alumunium foil, dan ada pula yang dikemas dengan mengkombinasikan dengan kemasan tradisional. Ragam kemasan makananan khas daerah yang sering dijumpai di antaranya adalah menggunakan daun pisang, daun kelapa, dan daun jati. Untuk mengetahui beberapa kemasan makanan khas daerah dari aneka daun, dapat kalian perhatikan tabel berikut ini! Tabel Makanan Khas Asli Daerah yang Dibungkus Daun Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditrasportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran dan gangguan fisik gesekan, benturan, getaran. Dari segi promosi, kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli, oleh karena itu bentuk, warna, dekorasi, dari kemasan perlu diperhatikan dengan baik. Untuk mengetahui kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan kemasan, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini! Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar Bahan kemasan tidak berbau. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Pengawetan Makanan Khas Asli Daerah Tidak semua makanan khas asli daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Tujuan utama dari pengawetan makanan khas asli daerah adalah untuk memperpanjang masa simpan makanan. Berikut ini adalah beberapa teknik pengawetan makanan khas asli daerah. a. Teknik pendinginan Salah satu proses usaha untuk mengawetkan adalah dengan menyimpan bahan makanan di dalam lemari pendingin yaitu kulkas atau freezer pembeku. Lemari pendingin memiliki suhu yang rendah. Cara pengawetan pangan dengan suhu rendah ada 2 macam yaitu pendinginan cooling dan pembekuan freezing. Buah-buahan dan sayur-sayuran juga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Suhu di mana produk mempunyai keawetan yang paling lama disebut suhu optimum. Jika penyimpanan dilakukan di bawah suhu optimum, atau di tempat yang terlalu dingin, buah-buahan dan sayur-sayuran akan mengalami kerusakan yang sering disebut chilling injury. Apabila penyimpanan buah dan sayuran dilakukan di atas suhu optimum, atau pada suhu yang terlalu hangat, juga tidak akan menghasilkan keawetan. b. Pengawetan dengan suhu tinggi Pengawetan dengan panas sebenarnya sudah lama digunakan, sejak manusia dikenalkan dengan istilah memasak. Pemanasan yang baik adalah secukupnya agar nilai gizi yang hilang tidak terlalu banyak. c. Pengawetan dengan pengeringan Pengeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan cita rasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi, teh, dan biji-bijian. d. Pengawetan dengan bahan kimia 1 Pengawetan dengan pemberian asam Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan yaitu 1 asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; 2 asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan 3 asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat. Cuka adalah asam sintetik yang dapat kita temui sehari-hari. 2 Pengawetan dengan gula dan garam Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan, misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis. 3 Pengawetan dengan benzoat Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam parahidrobenzoat dan turunannya merupakan kristal putih yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya. Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu, asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makananmakanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah. Adapun paraamino benzoat biasa digunakan untuk pangan dengan pH tinggi. 4 Pemberian asam sorbat Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asamasam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan kapang. C. RANGKUMAN Ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan, yaitu teknik memasak basah, teknik memasak kering, dan teknik memasak menggunakan minyak. Setiap jenis makanan khas asli daerah mempunyai teknik pengolahan yang berbeda-beda. Satu jenis bahan pangan nabati atau hewani, dapat diolah menjadi makanan khas asli daerah dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Pengemasan merupakan salah satu tahapan yang memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional. Seiring dengan perkembangan, kemasan makanan khas daerah juga semakin berkembang. Tidak semua makanan khas daerah dapat bertahan lama sehingga harus diawetkan. Prinsip pengawetan pada dasarnya di antaranya adalah pendinginan, pengeringan, pemanasan dengan suhu tinggi, dan pengawetan dengan bahan kimia. D. Penugasan Mandiri Lakukan pengamatan/observasi dan wawancara di lingkungan sekitar kalian tinggal. Carilah informasi tentang makanan khas daerah di lingkungan kalian tinggal. Kerjakan tugas kalian dengan mengisikan data hasil pengamatan dan wawancara pada tabel berikut ini! E. Latihan Soal Kerjakan soal di bawah ini! Jelaskan teknik pengolahan kering pada pengolahan makanan khas asli daerah, sebutkan pula contoh makanan khas daerah yang diolah dengan teknik tersebut! Jelaskan bagaimana kriteria pengemasan makanan yang baik! Sebutkan beberapa contoh makanan khas daerah yang dikemas atau dibungkus dengan pengemas yang bersifat ramah lingkungan! Jelaskan beberapa keuntungan yang didapatkan dari metode pengeringan untuk pengawetan makanan. Jelaskan prinsip pengawetan makanan dengan penambahan gula. Sebutkan pula makanan khas daerah yang diawetkan dengan penambahan gula. Pembahasan Soal Latihan 1. Teknik pengolahan makanan dengan metode kering a. Memanggang Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh otak-otak, ayam panggang. b. Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialahmemasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam-macam roti dan macam-macam kue. Contoh bakpia c. Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Contoh bahanmakanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan onde-onde atau mochi. 2. Kriteria pengemasan yang baik a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar b. Bahan kemasan tidak berbau. c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. 3. Lontong dibungkus dengan daun pisang; bacang dibungkus dengan daun bambu; tapai ketan ada yang dibungkus dengan daun pisang dan daun jambu air; ketupat dibungkus dengan daun kelapa; lepet jagung diungkus dengan kelobot daun tersebut merupakan kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat diuraikan oleh mikroorganisme. 4. Keuntungan produk hasil pengeringan adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi dan teh. 5. Gula merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering sehingga pertumbuhan mikroba dapat ditekan. Contoh makanan khas daerah yang diawetkan dengan teknik penambahan gula adalah manisan. F. Penilaian Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab! Jika ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Jika semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya.
Bahanutama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin. 10 oleh oleh khas balikpapan makanan, kue, souvenir [kaltim]. Oleh karena itu, jika kamu sedang mencari oleholeh khas balikpapan yang menarik dan unik, kamu bisa membeli berbagai aksesoris
Prakarya dan Kewirausahaan 201 Pengemasan dilakukan untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan isik gesekan, benturan, getaran. Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan agar mempunyai bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau Sumber Gambar Berbagai jenis kemasan Sumber Gambar Kemasan-kemasan unik 202 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik karena itu bentuk, warna, dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Kriteria- kriteria tertentu juga harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian kemasan, yaitu antara lain 1 Bahan kemasan wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai resiko dari luar 2 Bahan kemasan tidak berbau. 3 Bahan kemasanwadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. 4 Bahan kemasanwadah penyajian mudah didapat. 5 Dalam wadahkemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal,nama produsen, berat bersih, komposisi, merk dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. Lembar Kerja 13 LK - 13 Nama ................................................................................................................................... Kelas ................................................................................................................................... Kemasan Makanan Khas Daerah Nama Makanan Jenis Kemasan BentukDesain Foto Gambar Pembahasan …………………………………………………………………………... Kesimpulan …………………………………………………………………………… Observasi dan Studi Pustaka 1. Amati kemasan yang digunakan pada produk makanan khas daerah di wilayahmu. Bandingkan dengan studi pustaka. 2. Identiikasi jenis bahan yang digunakan dan bentuk kemasan tersebut 3. Catat hasilnya pada LK -13 4. Persentasikan di depan kelas Tugas Kelompok Prakarya dan Kewirausahaan 203 5. Teknik Pengemasan Makanan Khas Daerah Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutannama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapaenau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel Cara Mengemas Makanan Dan Bahan Kemasan Tradisionil Cara mengemas Bahan kemasan Nama Makanan Menggulung Daun pisang Daun bambu Daunkelobot jagung Lontong, Bacang Dodol Melipat Daun pisang Daun jambu Nagasari, tempe Tape Membalut Daun pisang Daun kelapa Lemper, leupeut Menganyam Daun kelapa Ketupat Pengemasan, di atas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan dikemas dengan menggunakan daun pisang. 204 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat isik yang berbeda terutama sifat leksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera d ¼ kg wortel e ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk.
Prosesproduksi makanan khas daerah yang telah dimodifikasi harus memenuhi standar kelayakan dari jenis pemilihan bahan, pengolahan, penyiapan, pengemasan, hingga penjualan. Berikut ini beberapa materi yang perlu kamu pahami dalam usaha produksi makanan khas daerah yang telah dimodifikasi baik dari bahan nabati maupun hewani.
2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN i Amonggurucom. Di dalam membantu Bapak/Ibu guru menyiapkan perangkat pembelajaran, berikut admin bagikan Materi Prakarya Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum 2013 (K13) Edisi Revisi 2018. Materi ini berdasarkan Buku Pegangan Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2018 yang telah diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan kalian dapat Menjelaskan bahan dan alat pengolahan makanan khas asli daerah. Menganalisis macam-macam makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani. B. Uraian Materi 1. Bahan dan Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah a. Bahan Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Makanan khas asli daerah terbuat dari bahan pangan nabati dan hewani. Untuk mengetahui pengertian serta manfaat dari bahan pangan nabati dan hewani, dapat kalian perhatikan uraian berikut ini! 1 Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang bersumber dari tumbuhan, seperti buah-buahan, sayur-mayur, kacangkacangan, dan umbi-umbian. Buah-buahan dan sayur-mayur Buah-buahan dan sayur-mayur merupakan sumber vitamin dan mineral, serat makanan, dan sejumlah zat non-nutrisi bermanfaat lainnya seperti sterol, flavonoid, dan sterol. Kacang-kacangan Kacang-kacangan serta biji-bijian mengandung banyak serat yang dapat membantu melancarkan serta membersihkan saluran pencernaan. Kacangkacangan dan biji-bijian juga memiliki kadar protein tinggi yang mampu memberikan cukup energi untuk beraktivitas. Kacang-kacangan dan biji-bijian memiliki kandungan fosfor yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung vitamin B dan E yang baik untuk kulit dan mencegah penuaan dini. Umbi-umbian Kandungan utama umbi-umbian pada umumnya adalah karbohidrat. Karbohidrat merupakan salah satu zat yang diperlukan sebagai sumber energi bagi tubuh. 2 Bahan Pangan Hewani Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan. Jenis bahan pangan hewani di antaranya adalah, ikan, daging telur, dan susu. Telur Telur mempunyai kandungan gizi tinggi seperti air, protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin. Namun, terkadang telur mengandung bakteri Salmonella yang berasal dari kotoran ayam. Oleh karenanya, telur harusdimasak dengan penanganan tepat agar bakteri dapat mati. Ikan Ikan terbagi atas beberapa jenis, yaitu ikan air laut, ikan air tawar, dan ikan air payau. Ikan mempunyai kandungan gizi diantaranya protein. Kandungan protein pada ikan lebih tinggi dari serealia. Kandungan protein ikan sangat mudah dicerna sehingga baik bagi balita. Ikan juga mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Ikan juga mengandung vitamin dan mineral. Daging Terdapat beberapa jenis daging, di antaranya daging sapi, daging kambing, daging kerbau, dll. Setiap jenis daging mempunyai karakteristik yang berbeda. Pada umumnya daging mengandung protein, lemak sera mineral dan vitamin. Susu Susu merupakan pangan dengan nilai gizi tinggi, yaitu memiliki kandungan air, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, asam folat, dan mineral 3 Perbedaan Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani Bahan pangan nabati dan hewani mempunyai karakteristik yang berbeda. Perbedaan karakteristik antara bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian lihat pada tabel di bawah ini. Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani 1. Karakteristik Bahan Pangan Nabati Umumnya memiliki daya awet yang tinggi Cenderung tahan terhadap tekanan dan tidak gampang rusak Meski sifat bahan spesifik, namun masih dapat dicari sifat umumnyaSelain sumber protein dan lemak, bahan nabati banyak yang juga berperan sbeagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin 2. Karakteristik Bahan Pangan Hewani Umumnya mudah rusak daya awetnya rendah Umumnya bersifat lunak, tidak tahan tekanan, dan hantaman Sifat setiap bahan sangat spesifik dan sangat sulit digeneralisasi Umumnya merupakan sumber protein dan lemak b. Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Pada jaman dahulu, masyarakat Indonesia melakukan pengolahan makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan jaman, peralatan dapur tradisional mulai tergeser dengan peralatan dapur modern. Meskipun demikian masih ada beberapa masyarakat kita yang mengolah makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional. Tahukan kalian, apa saja yang termasuk peralatan dapur tradisional? Untuk memahaminya, silakan kalian perhatikan jenis – jenis peralatan dapur tradisional untuk mengolah makanan khas daerah berikut. Jenis dan Karakteristik Alat Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah Tungku Tungku merupakan bagian yang paling utama pada dapur tradisional. Ada beberapa penyebutan lokal untuk tungku, di antaranya orang Jawa menyebutnya pawon. Tungku dibuat dari batu cadas, tanah liat, atau dari batu bata. Bahan bakar untuk memasak menggunakan tungku adalah kayu. Dandang Dandang merupakan alat tradisional yang sebagian besar digunakan untuk menanak nasi, singkong, ketela rambat, serta umbi-umbian yang lain. Dandang terbuat dari tembaga warnanya kuning keemasan. Untuk menanak nasi atau umbi-umbian yang lain perlu alat pelengkap lainnya yang dinamakan kukusan. Kukusan berbentuk kerucut, terbuat dari bambu Belanga Belanga merupakan peralatan dapur tradisional yang bahan bakunya berasal dari tanah liat. Bentuknya bundar dengan mulut besar , kadang didesain dengan dua kuping sebagai pegangan. Di Jawa, belanga lebih umum disebut dengan kuali, sedangkan di Aceh disebut dengan belangong. Kendi Kendi adalah tempat atau wadah air minum yang terbuat dari tanah liat. Di beberapa daerah di Indonesia mempunyai penyebutan yang berbeda-beda Parutan Parutan kelapa berbentuk persegi panjang, biasanya terbuat dari papan melinjo karena kayu melinjo mengandung minyak yang jika bercampur dengan kelapa rasanya menjadi lebih enak. Cobek dan ulekan Cobek biasanya terbuat dari batu ataupun tanah liat. Adapun ulekan ada yang terbuat dari batu atau kayu. Penyebutan masyarakat dari berbagai daerah berbeda-beda untuk cobek. Alat ini berfungsi untuk menghaluskan bumbu atau membuat sambal wajan Wajan merupakan salah satu peralatan dapur yang digunakan untuk menggoreng, memasak sayur, menyangrai kacangkacangan atau menumis makanan. Pada jaman dahulu wajan menggunakan bahan dari tanah liat ataupun besi. Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan peralatan untuk mengolah makanan tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang telah beralih menggunakan peralatan yang lebih modern. Mereka beranggapan bahwa peralatan modern lebih praktis, awet, bersih, dan sebagainya. Padahal apabila ditelusur lebih jauh,banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan peralatan dapur tradisional ini. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penggunaan peralatan dapur tradisional yaitu Memiliki cita rasa yang khas Lebih aman bagi pengguna dan lebih ramah lingkungan Lebih ekonomis Melestarikan tradisi nenek moyang c. Macam- Macam Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan biasanya menghasilkan masakan dari sayur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas dan pedas untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. Berikut ini dapat kalian pelajari karakteristik makanan khas dari beberapa daerah di Indonesia. 1 Makanan Khas dari Jawa Barat Banyak menggunakan sayur mayur mentah seperti karedok atau sekedar lalap mentah yang disantap beserta sambal Sedikit pedas dan asam Dominan masakan yang terbuat dari ikan Contoh makanan khas Jawa barat adalah karedok, pepes, dan asinan. 2 Makanan Khas dari Jawa Tengah Bawang putih sering jadi bumbu dominan Banyak ditemukan masakan bersantan Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya Contoh makanan khas daerah dari Jawa Tengah adalah gudeg dan lumpia 3 Makanan Khas dari Jawa Timur Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan Agak pedas Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dibakar Contoh makanan has dari Jawa Timur adalah rujak cingur. 4 Makanan Khas Dari Sumatera Menggunakan banyak bumbu terutama makanan khas Sumatra Barat Makanannnya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas Makanan dari Sumatra Selatancenderung asam rasanya Waktu pengolahan makanan relatif lama Makanan dari Sumatra Barat banyak yang menggunakan santan yang kental Makanan dari sayur-sayur tidak banyak jumlahnya, sayur yang sering digunakan antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. Contoh makanan khas Sumatra adalah mie Aceh, rendang, pempek. 5 Makanan Khas dari Sulawesi Banyak menggunakan ikan sebagai bahan makanan dengan rasa asam pedas Contoh makanan khas Sulawesi adalah bubur jagung, coto makassar, dan panada Untuk mengetahui lebih rinci tentang contoh-contoh makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian perhatikan uraian berikut ini. Tabel Contoh Makanan Khas Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani C. Rangkuman Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Bahan untuk pengolahan makanan khas daerah adalah bahan pangan nabati dan hewani. Bahan nabati berasal dari tumbuhan, sedangkan bahan hewani berasal dari hewan. Peralatan untuk mengolah makanan khas daerah pada zaman dahulu menggunakan peralatan tradisional seperti tungku, belanga, wajan tanah liat, cobek dll. Penggunaan peralatan tradisional untuk mengolah makanan khas daerah dapat memberikan cita rasa tersendiri pada makanan. Seiring perkembangan jaman, banyak masyarakat yang beralih menggunakan peralatan modern untuk mengolah makanan khas asli daerah. Makanan khas daerah di Indonesia sangat banyak jumlahnya dan beragam jenisnya. Beberapa contoh makanan khas asli daerah adalah rendang dari padang, pempek dari Palembang, gudeg dari Jogja, lumpia semarang, asinan dari Bogor, konro dari Makassar, papeda dari Papua. D. Penugasan Mandiri Lakukan pengamatan/observasi dan wawancara di sekitar kalian tinggal. Carilah informasi terkait makanan khas daerah di sekitar kalian tinggal, kemudian isikan pada tabel berikut ini! E. Latihan Soal Kerjakan soal berikut ini! Untuk membuat makanan khas daerah menggunakan bahan pangan nabati dan hewani, jelaskan perbedaan karakteristik bahan pangan nabati dan hewani! Mengapa karakteristik makanan khas daerah berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya? Jelaskan bagaimana karakteristik makanan khas Jawa Timur! Jelaskan kelebihan mengolah makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional! Jelaskan ciri khas makanan khas daerah berikut ini! a. Papeda b. Pengkang Pembahasan Latihan Soal 1. Perbedaan karakteristik bahan pangan nabati dan hewani Karakteristik Bahan Pangan Nabati dan Hewani 1. Karakteristik Bahan Pangan Nabati Umumnya memiliki daya awet yang tinggi Cenderung tahan terhadap tekanan dan tidak gampang rusak Meski sifat bahan spesifik, namun masih dapat dicari sifat umumnyaSelain sumber protein dan lemak, bahan nabati banyak yang juga berperan sbeagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin 2. Karakteristik Bahan Pangan Hewani Umumnya mudah rusak daya awetnya rendah Umumnya bersifat lunak, tidak tahan tekanan, dan hantaman Sifat setiap bahan sangat spesifik dan sangat sulit digeneralisasi Umumnya merupakan sumber protein dan lemak 2. Karakteristik makanan khas asli daerah berbeda-beda, di antaranya dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu daerah, kondisi geografis yang berbeda biasanya menghasillkan hasil bumi yang berbeda pula, sebagai contoh daerah pegunungan biasanya menghasilkan masakan dari sayur mayur, sehingga bahan makanan banyak terbuat dari sayur mayur, selain itu iklim pegunungan yang dingin menyebabkan karakter masakannya serba panas dan pedas untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 3. Ciri khas makanan khas dari Jawa Timur a. Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan b. Agak pedas c. Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dibakar d. Contoh makanan has dari Jawa Timur adalah rujak cingur. 4. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penggunaan peralatan dapur tradisionalyaitu a. Memiliki cita rasa yang khas b. Lebih aman bagi pengguna dan lebih ramah lingkungan c. lebih ekonomis d. Melestarikan tradisi nenek moyang 5. Ciri khas beberapa makanan khas asli daerah a. Papeda seperti bubur yang lengket . Rasa papeda tawar, sehingga sering dihidangkan bersama ikan kuah kuning atau ikan goreng b. Pengkang merupakan sejenis lemper yang terbuat dari ketan yang berisi udang ebi. Pengkang dibungkus daun pisang berbentuk segitiga sama kaki yang dijepit dengan bambu c. Cecorot kue khas adat suku sasak, yang biasanya dibungkus daun kelapa muda yang dililit seperti terompet F. Penilaian Diri Jika ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Jika semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Bahanutama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Pengertian, jenis, & contoh makanan daerah yang dimodifikasi. Itulah tadi pengertian jenis dan contoh dari makanan daerah yang telah dimofikasi. Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapa/enau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara. Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah dengan menggunakan daun pisang. Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera a ¼ kg wortel b ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering. 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi. Baca Juga Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia Demikian Artikel Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Perancangan Dan Produksi Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik Teknik Pembuatan Dari Produk Elektronika Kendali Otomatis Bahan Nabati Untuk Produk Kesehatan Khas Daerah Ide Dari Pengembangan Produk Kesehatan Khas Daerah Proses Produksi Ikan Konsumsi Berdasarkan Daya Dukung Wilayah

Namunada juga makanan khas daerah Indonesia yang jarang terdengar. Padahal cita rasa masakan Indonesia sudah terkenal kaya rempah dan enak. Hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik

Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Manusia mulai Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah setelah menemukan dan mengenal kegunaan api. Makanan itu dimasak dalam sebuah lubang yang digali di tanah. Lubang itu kemudian ditutupi tanah liat. Setelah itu diisi air dan ke dalam api itu dilemparkan batu-batu panas hingga air mendidih. Air mendidih ini digunakan untuk merebus sayuran, ikan atau daging. Cara memanggang makanan di atas bara api dilakukan dengan cara daging atau ikan ditusuk dengan sepotong kayu dan diletakkan di atas api tersebut. Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama dikenal. Kemajuan dibidang industri pembuatan alat memasak mengembangkan teknik-teknik mengolah makanan. Dengan menguasai teknik mengolah makanan, kita dapat menciptakan bermacam-macam resep masakan yang lezat. Pada hakekatnya memasak adalah suatu proses pemananasan bahan makanan. Guna pemanasan tersebut adalah untuk meningkatkan rasa, memudahkan pencernaan, memperbaiki tekstur, meningkatkan penampilan dan mematikan kuman. Dengan menguasai teknik memasak, kita dapat memilih cara memasak yang sesuai dengan bahan makanan yang akan dimasak sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Perambatan panas dari suatu sumber panas ke dalam makanan yang dimasak dapat melalui tiga cara yaitu a. Konduksi yaitu perambatan panas melalui benda perantara yang saling bersentuhan dengan bahan makanan yang akan dimasak. Misalnya merebus sayuran, dimana air dan bahan makanan saling menyatu; b. Konveksi yaitu perambatan panas melalui benda perantara dimana panas dari benda perantara tersebut ikut berpindah. Misalnya menggunakan oven, terjadi sirkulasi uap panas; c. Radiasi yaitu perambatan panas melalui pancaran panas langsung dari sumber panas ke bahan makanan yang dimasak. Panas langsung ke bagian dalam bahan makanan kemudian menyebar ke seluruh bagian makanan. Misalnya memanaskan makanan dingin dari lemari es. Dengan menggunakan oven microwave makanan tersebut akan cepat panas pada bagian luar maupun dalam. Dalam mengolah makanan ada tiga Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah yaitu a. Teknik memasak basah 1 Merebus Merebus boiling adalah memasak bahan makanan di dalam cairan air, susu atau kaldu mendidih kurang lebih 100o c sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan ialah panci dengan sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan makan yang direbus. Perlu diingat sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang. Contoh masakan demikian adalah urap sayuran, kentang rebus, dan lain-lain. Teknik merebus dibagi menjadi dua yaitu a Simmering adalah merebus bahan makanan sampai titik didih kurang lebih 1000 c kemudian api dikecilkan kurang dari 1000 c, proses merebus masih terus berlangsung. Contoh adalah membuat kaldu stock. Teknik ini di Indonesia dikenal dengan menyemur. b Poaching ialah merebus bahan makan di dalam air yang sedikit dengan api kecil, temperature kurang dari 1000 c. Proses poaching terjadi perlahan lahan dan sesuai untuk bahan makanan yang mudah dimasak dengan tekstur yang lembut, misalnya telur, ikan, buah buahan. 2 Menyetup Menyetup stewing ialah memasak bahan makanan di dalam cairan air, kaldu atau saus dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak. Proses menyetup terjadi perlahan lahan agar bahan makanan dapat lunak. Daging yang dimasak dengan cara ini biasanya dipotong agak kecil. Contoh masakan ini adalah opor ayam, gulai kambing, dan lain-lain. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis. 3 Braising Braising adalah metode memasak bahan makanan dengan menggunakan sedikit air atau kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis tipis untuk melembutkan serat seratnya. Bahan makanan yang dapat dimasak secara braising antara lain daging sapi, ayam atau itik dan juga sayur sayuran. Contoh masakan braising antara lain, ayam goreng kecap. Cara membuat ayam braising adalah sebagai berikut. Pertama, ayam setelah dibersihkan dipotong potong sesuai selera dan digoreng dengan sedikit minyak sampai berwarna coklat. Kedua, masukan ayam goreng tersebut dalam panci dan tambahkan sedikit air atau kaldu, kemudian panaskan diatas api kecil atau didalam oven. Pada waktu memanaskan, hendaknya panci dalam keadaan tertutup. 4 Mengukus Mengukus steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah risopan, dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau ini lebih baik daripada merebus. Contoh masakan ini adalah nasi kukus dan pudding kukus steamed pudding . 5 Mentim Mentim au bain marie ialah memasak bahan makanan dengan menggunakan panci tim atau dua panci, yang satu lebih kecil sehingga dapat dimasukkan kedalam panci yang lain. Cara ini memerlukan waktu lama. Contoh masakan ini adalah nasi tim dan pudding roti. 6 Memblansir Memblasir blanching ialah merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih, dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misalnya lobak, isi perut, rebung, dan tulang untuk kaldu. Bahan makanan yang akan diawetkan perlu diblansir supaya warnanya tetap baik, misalnya cabe merah. b. Teknik memasak kering 1 Memanggang Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah ini Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk 2 macam cara memanggang yaitu griddling atau pan broiling dan roasting. a Griddling atau pan broiling Griddling ialah memanggang di atas sebuah griddle yaitu lempengan besi rata yang diletakkan di atas perapian. Pan broiling ialah memanggang diatas sebuah wajan dadar. Pada griddling maupun pan broiling perlu menggunakan minyak sedikit agar bahan makanan tidak melekat pada alat memasak. Meskipun dalam proses memasak digunakan metode griddling atau pan broilingnama masakan tetap menggunakan grilling atau broiling. Istilah grilling digunakan di Inggris sedangkan broiling digunakan di amerika. Contoh masakan ini adalah macam macam sate. b Roasting Roasting ialah metode memasak dengan cara memanggang bahan makanan di dalam oven. Bahan makanan yang dipanggang biasanya daging atau ayam dalam bentuk besar, diletakkan di dalam panci atau loyang pemanggang roasting pan, karena daging atau ayam berbentuk besar, maka selama didalam oven sekali kali disiram dengan minyak atau air daging yang keluar selama dimasak. Proses menyiram daging didalam oven ini disebut basting. Contoh masakan ini adalah ayam panggang bumbu kecap. 2 Mengepan atau mengoven Mengepan atau mengoven baking ialah memasak bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. 3 Menggongseng atau menyangan Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata. Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, ketumbar dan kemiri. c. Teknik memasak dengan minyak 1 Menumis Menumis sautéing, shallow frying ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkung. 2 Menggoreng Menggoreng frying ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng didalam minyak sedikit pan frying dan menggoreng didalam minyak banyak deep frying . Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan, tahu, tempe. Adapun contoh menggoreng di dalam minyak banyak adalah menggoreng kentang, kerupuk, dan makanan yang akan digoreng dapat diberi lapisan ataupun tanpa lapisan. Apabila bahan makanan yang akan digoreng diberi lapisan, maka ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut. a Cara Perancis Bahan makanan yang akan digoreng dilapisi lebih dahulu dengan tepung kering. Contoh masakan ini adalah ikan goreng. b Cara Inggris Bahan makanan yang akan digoreng dilapisi lebih dahulu dengan tepung panir atau tepung roti bread crumb, disebut juga memanir. Memanir dapat dikerjakan satu kali maupun dua kali. Memanir satu kali ialah apabila bahan makanan dicelupkan kedalam telur kemudian digulingkan kedalam tepung panir. Memanir dua kali ialah bahan makanan digulingkan kedalam tepung terigu atau tepung panir, dicelupkan kedalam telur kemudian digulingkan kembali kedalam tepung panir. Contoh masakan ini adalah kroket. c Cara Orly Bahan makanan yang akan digoreng dicelupkan terlebih dahulu kedalam adonan yang dibuat dari tepung, telur, dan cairan. Adonan ini disebut frying batter. Contoh masakan ini adalah pisang goreng. Baca Juga Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia Penyusunan Proposal Dan Pengertian Makanan Khas Daerah Perencanaan Dari Sebuah Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah Demikian Artikel Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Prinsip Dari Sebuah Fungsi Kerajinan Hias Fungsi Dari Sebuah Produk Kerajinan Hiasan Teknik Pembuatan Dari Produk Elektronika Kendali Otomatis Produk Dari Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar PenerapanSistem Produksi Makanan Khas Daerah Berdasarkan Daya Dukung Daerah Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati Menjadi Makanan Khas Daerah Prakarya dan Kewirausahaan 1. Jakarta, - Dodol Betawi merupakan makanan tradisional khas Jakarta yang sering dijumpai dalam perayaan HUT DKI Jakarta. Namun, apa ada yang tahu bagaimana asal-usul dodol Betawi? Dodol Betawi adalah makanan tradisional yang punya tekstur kenyal dan rasanya manis, yang dimasak selama 8-12 jam. Makanan ini dibuat dari bahan dasar gula aren yang dimasak bersama kelapa, santan kelapa, tepung ketan, dan rempah-rempah. Selama proses pembuatan, dodol harus terus diaduk guna mencegah gula tidak menggumpal. Dodol Betawi biasanya dituangkan ke dalam wadah atau loyang, kemudian didiamkan hingga mengeras sebelum dipotong-potong menjadi bentuk yang diinginkan. Makanan ini tidak hanya populer di Jakarta, tetapi juga di wilayah-wilayah lain di Indonesia. Setiap daerah memiliki variasi dodolnya sendiri dengan bahan dan cita rasa yang berbeda, seperti dodol Garut atau dodol Kandangan dari Kalimantan Selatan. Makanan khas ini juga punya nama lain di beberapa daerah. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur misalnya, makanan yang kita kenal dengan nama dodol disebut jenang. Asal-usul Dodol BetawiMeski asal-usul dodol Betawi tidak terdokumentasikan secara konkret, tetapi diketahui kehadiran makanan tersebut tidak lepas dari pengaruh para pedagang yang datang ke Indonesia. Mereka membawa resep dan teknik pembuatan dodol dari negara asal mereka yang kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal yang tersedia. Kala itu dodol Betawi dikaitkan dengan status sosial masyarakat Betawi. Itu karena dodol termasuk makanan mewah yang hanya disajikan di acara-acara besar, seperti pernikahan dan lebaran. Oleh sebab itu, ketika tidak menyajikan dodol Betawi di rumah pada saat hari raya atau acara besar maka dianggap bahwa kondisi ekonomi orang tersebut sedang tidak stabil lantaran makanan ini dianggap sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran seseorang. Awalnya dodol Betawi hanya terbuat dari gula aren yang dimasak dalam panci besar dan dikemas dalam daun pisang. Namun, seiring berjalannya waktu, dodol Betawi mengalami perubahan dan variasi resep serta cara pembuatannya. Kini resep dodol Betawi juga ditambahkan beberapa bahan, seperti tepung ketan, santan kelapa, dan pandan. Selain itu, dodol Betawi juga memiliki paduan rasa modern, seperti rasa coklat, durian, kacang-kacangan, atau kopi. Dodol Betawi saat ini masih mudah ditemukan di toko-toko makanan tradisional atau pasar-pasar di Jakarta, serta menjadi salah satu makanan yang dijajakan dalam berbagai acara budaya atau festival. Simbol Gotong RoyongMakanan dapat menjadi simbol sesuatu hal. Begitu pula dengan dodol Betawi. Dodol Betawi merupakan makanan yang memiliki simbol gotong royong, kebersamaan, dan kekeluargaan karena proses pembuatannya yang lama dan dilakukan bersama-sama. Pembuatan dodol Betawi awalnya dilakukan secara urunan menjelang hari raya. Biasanya keluarga besar Betawi akan melakukan urunan untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Setelah terkumpul, para pria bertugas untuk mengaduk adonan, sementara para perempuan bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan. Setelah dodol matang, makanan tersebut lalu dibagikan secara adil kepada keluarga yang sudah melakukan urunan diawal. Maka dari itu, masyarakat Betawi memaknai makanan ini sebagai ikatan persaudaraan dan gotong royong. Selain menjadi simbol gotong royong, proses pembuatan dodol Betawi juga sering dimanfaatkan sebagai momen mencari pasangan atau jodoh oleh masyarakat Betawi karena proses pembuatannya yang lama dan harus dikerjakan bersama-sama. Di momen memasak dodol itulah mereka yang belum punya pasangan akan memanfaatkan momen tersebut untuk berkenalan dengan lawan jenis. Demikian asal-usul dodol Betawi yang memiliki simbol gotong royong dan mencari jodoh. Saksikan live streaming program-program BTV di sini Sejarah Roti Buaya, Makanan Khas Betawi yang Jadi Lambang Kesetiaan NUSANTARA 7 Makanan Khas Jakarta yang Bisa Dijumpai di Jakarta Fair 2023 LIFESTYLE 24 Makanan Khas Lampung, dari Tempoyak hingga Keripik Pisang LIFESTYLE Ada Duduli dan Binte Biluhuta, 5 Makanan Khas Gorontalo Ini Wajib Dicoba! LIFESTYLE 5 Makanan Khas Sulawesi Selatan, Es Pisang Ijo dan Sop Konro Wajib Dicoba! LIFESTYLE Ada Ketupat dan Opor Ayam, Ini 7 Makanan Khas Lebaran di Indonesia LIFESTYLE Berikutini beberapa pola modifikasi kuliner khas daerah. 1. Inovasi rasa biar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi biar lebih bersih dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik. 2. 3. Pengembangan variasi bentuk, rasa dan isi, serta kemasannya. 4. 5. Berbicara mengenai kemasan makanan khas daerah tidaklah mudah karena sebenarnya banyak sekali varian-varian model kemasan yang digunakan, mulai dari bahan alam seperti dedauan, bambu, dll mereka gunakan untuk membungkus jajanan khas di tiap daerah khususnya di Indonesia ini. Untuk itu, kali ini tim penulis dari akan mengulas contoh makanan khas oleh-oleh suatu daerah yang terkenal dan tentunya juga mengulas tentang kemasannya yang dipakai seperti apa spesifikasinya. Berikut 7 Macam Kemasan Makanan Khas Daerah yang Terkenal 1. Kek Pisang Villa Khas Daerah Batam Walaupun tergolong brand pendatang baru, namun makanan yang dipromosikan sebagai makanan khas daerah batam ini mampu menarik perhatian kebanyakan wisatawan sehingga brand positioningnya sangat kuat dari Kek Pisang Villa ini sebagai buah tangan wisatawan yang baru berkunjung ke Batam. Berdiri pada tahun 2007 kek pisang ini bermula dengan nama Banana Cake, kini berubah menjadi Kek Pisang Villa dengan slogannya “Oleh-oleh Khas Batam” dan saat ini bisnisnya sudah memiliki puluhan outlet di Batam. Tentunya memajukan bisnis yang mengatasnamakan oleh-oleh khas daerah membutuhkan kreatifitas yang unik dan tanpa batas, contoh hal yang cukup penting adalah soal kemasan atau packaging. Seseorang yang menginginkan membawa oleh-oleh dari suatu daerah tentunya penampilan sangat berpengaruh besar terhadap hasil penjualan, karena kebanyakan mereka selain dikonsumsi sendiri mereka juga memberikannya kepada baik itu tetangga atau kerabat-kerabat dekat mereka. Oleh karena itu kemasan yang menarik akan memberikan kesan yang lebih bagi para wisatawan yang sedang berkunjung, apalagi dengan produk yang disajikan benar-benar berkualitas dan lezat, maka merek Anda akan semakin diingat oleh wisatawan. Jika mereka berkunjung kembali ke daerah tersebut mereka akan kembali lagi untuk membeli oleh-oleh di toko milik Anda. Berikut penampilan dus kemasan makanan khas daerah Batam “Kek Pisang Villa” 2. Siropen Telasih – Syrup Legenda dari Surabaya Syrup legenda tampaknya gelar ini memang cocok untuk diberikan kepada Siropen Telasih. Mengapa begitu? Karena sirup ini sendiri didirikan sejak masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1923 masehi oleh orang Belanda yang bernama JC Van Drongele. Meski umur pabrinya sendiri sudah tua tetapi bangunannya masih kokoh berdiri dengan budaya artistik ala Eropa di Jl. Mliwis No. 05 Kota Surabaya. Konon pada masa penjajahan Belanda di sini, sirup ini tidak sembarangan disajikan, melainkan penyajiannya ini ditujukan khusus untuk kalangan bangsawan dan perwira Belanda saja pada waktu itu. Hmm… Jadi penasaran juga ya bagaimana rasanya dari sirup legenda ini. Minuman merek siropen ini bahannya masih alami tanpa menggunakan pemanis buatan dan hingga saat ini kebanyakan sirup ini dipakai bahan dasar oleh restoran kelas atas karena cita rasanya yang sudah terbukti melegenda. Mengenai kemasannya sendiri cukup unik dan mengesankan. Kesan mewah dan khas muncul dari produk siropen telasih ini, cocok sekali untuk segmen oleh-oleh dari Surabaya. Nah, jika kalian sedang main di Surabaya tidak ada salahnya jika mampir untuk membeli Siropen ini di Jalan Mliwis Krembangan Selatan, Krembangan, Krembangan Sel., Surabaya, Kota SBY. Untuk harga sirup ini Per botolnya dijual sekitar Rp. Berikut Kemasan Makanan / Minuman khas daerah Surabaya Siropen Telasih 3. Bakpao Telo Malang Malang yang termasuk banyak memiliki tempat wisata, menjadikan kota ini memang sangat potensial untuk membuka bisnis oleh-oleh khas daerah. Contohnya oleh-oleh di Malang banyak sekali seperti Bakpao Telo, Malang Strudle, Sari Apel, dll. Bakpao Telo Bakpao telo adalah makanan khas yang bisa Anda beli di kawasan Malang yang memang hasil bumi berupa umbi/telo di wilayah teersebut sangat melimpah ruah. Bapkao Telo Malang kini tumbuh dengan pesat memiliki lahan yang luas untuk memanjakan wisatawan menikmati Bakpao telo. Selain Bakpao telo ada juga Bakpia telo dan juga aneka macam olahan yang terbuat dari telo / ketela dalam bahasa Indonesianya. Berikut Kemasan Makanan Khas Daerah Malang Bakpao Telo 4. Pie Susu Bali Nah,jika Batam terkenal oleh oleh kek pisangnya, Surabaya dengan sirupnya yang melegenda dan Malang dengan Bakpao Telonya. Kini saatnya bali unjuk gigi dengan sajian Pie Susu yang terkenal lezat sekali. Roti bulat, gepeng dan di dalamnya terdapat selai ini memang nikmat sekali jika diicipi apalagi dengan disandingkan kopi hitam yang nikmat, hmm… dijamin pas bangt rasanya. Roti yang berbahan dasar Susu ini biasanya dikemas dengan memakai plastik satu per satu, kemudian dipacking di dalam box yang di dalamnya ada kemasan plastik berisi pia. Berikut penampakan kemasan makanan khas daerah bali Pie Susu Jika kalian berniat untuk membeli pie susu ini, maka kami sarankan kalian untuk mencari merek yang terkenal lezat, karena di luaran ternyata banyak sekali aneka macam mereknya. Nah, berikut ulasan merek terenak Pie Susu Bali menurut sumber Pie Susu Merek Dhian Pie Susu Merek Enaaak Pie Susu Merek Asli Bali Pie Susu Merek Sari Pie Susu Merek Santi Pie Susu Merek Special Pie Susu Merek Bli Man Pie Susu Merek Gayatri Pie Susu Merek Cening Pie Susu Merek Barong Baca Juga 7 Macam Template Untuk Membuat Kemasan 5. Otak-otak Bandeng Khas Daerah Gresik Jawa Timur Gresik adalah daerah penghasil ikan Bandeng yang lumayan cukup besar di provinsi Jawa Timur. Untuk itu kota ini memiliki makanan khas dari ikan bandeng, yaitu Otak-Otak Bandeng. Otak-otak ini berbeda dengan otak-otak di daerah lainnya semisal Palembang atau Jakarta, bila mana kebanyakan otak-otak dibungkus dengan daun pisang lain halnya dengan otak-otak bandeng khas gresik, otak-otak jenis ini dibentuk seperti mirip ikan bandeng. Perlu kita tahu bahwa otak -otak ini adalah makanan dari daging ikan bandeng yang sudah dicabut durinya dan dibumbui dengan kelapa yang kemudian di bakar. Rasanyapun sungguh nikmat, apalagi jika dibarengi dengan nasi putih hangat, dijamin enaknya mantab. 6. Lempuk Durian Khas Bengkulu Lempuk / lempok durian merupakan makanan khas di daerah Sumatera. Seperti halnya bengkulu, makanan ini diprosees hampir sama seperti pembuatan dodol, namun bahan yang dicampurkan di sini adalah buah durian yang sangat banyak digandrungi masayarakat. Sebagai daerah yang berpenghasilan durian yang melimpah, maka hal yang sangat tepat sekali jika provinsi ini membuat makanan oleh-oleh yang terbuat dari buah Durian. 7. Makanan Khas Banjarmasin Wadai Rangai Wadai Rangai termasuk jenis kue yang trbuat dari bahan sagu, biasa dijadikan sebagai makanan ringan keluarga. Karena sangat populernya makanan ini di Kalimantan Selatan, maka dijadikanlah makanan ini sebagai buah tangan jika kalian singgah atau berwisata di Kalimantan Selatan khususnya di daerah Banjarmasin. Rabuk Ikan Haruan Rabuk ikan haruan adalah sejenis abon abonan. Sedangkan haruan sendiri adalah nama lain daripada ikan gabus. Jadi Rabuk haruan adalah Abon Ikan Gabus yang memiliki citarasa gurih yang cocok dipadukan lauk untuk santapan makan Anda. Berikut penampilan dari kemasan makanan khas daerah Banjarmasin Rabuk Haruan Berencana untuk membuat oleh-oleh makanan khas daerah Anda? Dan membutuhkan pembuatan kemasan produk Anda? solusinya, Anda bisa membuat kemasan produk Anda dengan jumlah yang kecil yaitu min. 1000 kemasan. Informasi lebih detail bisa kontak kami langsung di 0813-9292-8487 Nah, itulah ulasan kami kali ini, semoga Anda mendapatkan inspirasi dari postingan kami kali ini, jika merasa artikel ini menarik, kalian bisa membagikannya melalui kanal social media kalian di bawah ini
Terakhirsaya akan memodifikasi pengemasan bakpia. Bakpia merupakan makanan yang aw-nya relatif rendah sehingga yang tumbuh dalam bakpia adalah jamur. hendaknya tradisi peninggalan nenek moyang yaitu yang berupa makanan khas daerah harus dilestarikan dan dijaga agar tidak terkikis oleh zaman dimana makanan ala modern (makanan
Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia pada saat itu diantaranya keranjang dari alang-alang, kantong kulit bola tas, kotak kayu, vas tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll. Makanan tradisional suatu daerah mungkin berbeda pada daerah lain, misalnya produk fermentasi dari ubi kayu di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal sebagai tape, sementara di Jawa Barat disebut sebagai Peuyeum. Perbedaan sebutan/nama terhadap produk pangan tradisional serupa di berbagai daerah juga diikuti dengan perbedaan penggunaan kemasan untuk produk dimaksud. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung pelepah daun jagung, daun kelapa/enau aren, daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara. Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat bagi orang agar tergiur perkembangannya, manusia mulai memanfaatkan bahan kemasan yang dibentuk secara khusus untuk keperluan mengemas, yaitu dengan dibuatnya bahan kemasan dari kaca, kemudian dari perunggu. Salah satu jenis makanan khas daerah yang dikemas dengan daun pisang adalah lontong. Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang merupakan inovasi dengan bertujuan untuk menikmati nasi dalam bentuk lain. Pada umumnya lontong merupakan makanan yang dimasak dan Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah dengan menggunakan daun pisang. Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda terutama sifat fleksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera a ¼ kg wortel b ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering. 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi. Baca Juga Jenis Bahan Kemas Olahan Makanan Khas Daerah Teknik Dari Pengolahan Sebuah Makanan Khas Daerah Karakteristik Dari Sebuah Makanan Khas Daerah Indonesia Demikian Artikel Teknik Dari Sebuah Pengemasan Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Teknik Produksi Dalam Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah Budidaya Untuk Lebih Mencapai Ketahanan Pangan Ternak Rangkaian Listrik Dan Keunggulan Rangkaian Pada Rumah Rumah Kewirausahaan Produk Pangan Khas Dari Beberapa Daerah Produk Dari Rekayasa Elektronika Praktis berbasis Pelanggan
Kreativitasdibutuhkan dalam pengembangan wirausaha makanan awetan dari bahan nabati agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan makanan awetan dari bahan dasar nabati dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan.
204 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 Namun kini, karena semakin langka atau sulitnya mendapatkan daun pisang, kemasan lontong kini dikreasikan dengan memakai mungkin rasa lontong dengan bungkus atau kemasan plastik tidak seenak bila menggunakan daun pisang. Bagi yang mempunyai banyak pohon pisang di kebun, memakai daun pisang sebagai bungkus lontong mungkin menjadi pilihan yang cukup baik. Namun perlu diingat, tidak semuadaun pisang baik digunakan untuk mengemas, dikarenakan sifat isik yang berbeda terutama sifat leksibilitas. Cara penggunaannya dapat secara langsung atau melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat dan tidak sobek atau pecah. Seperti halnya pada pengemasan tape ketan, produk ini banyak mengandung air, sehingga dengan permukaan yang licin, rendah menyerap panas, kedap air dan udara, maka cocok untuk digunakan untuk mengemas. Berikut ini resep cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang. a. Bahan-bahan 1 Untuk bahan utama membuat lontong a Beras ½ kg b Daun pisang untuk membungkus, secukpnya c Air untuk merebus, secukupnya d 500 ml Santan 2 Untuk bahan isi dapat diganti sesuai dengan selera d ¼ kg wortel e ¼ kg kentang b. Cara memasak atau membuat lontong dengan daun pisang 1 Pertama-tama buat bahan untuk isi lontong. Kupas kentang dan wortel. Kemudian potong-potong sebesar dadu. Kukus kentang dan wortel tersebut hingga empuk. Prakarya dan Kewirausahaan 205 2 Langkah selanjutnya buat bahan utama pembuatan lontong. Rebus santan hingga mendidih. Masukkan beras yang sudah dicuci bersih. Tambahkan garam. Aduk-aduk terus sampai santan dalam panci kering. 3 Siapkan daun pisang yang tidak terlalu tua untuk membungkus. Buang bagian sisi daun pisang. Bersihkan daun pisang dengan lap kering. Lalu potong-potong sesuai selera ukuran lontong, kurang lebih 30x20 cm. 4 Langkah selanjutnya, ambil selembar daun pisang. Letakkan satu sendok adonan lontong di atas daun tersebut. Pipihkan aronan beras di atas daun dengan menggunakan sendok. Masukkan bahan isi. Kemudian tutup dengan adonan beras. 5 Rapihkan adonan beras yang telah diisi hingga berbentuk silinder. Gulung daun sampai habis. 206 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 6 Kemudian tutup salah satu ujung gulungan daun pisang tersebut dengan melipat kedua sisinya. Buatlah dalam jumlah banyak. 7 Langkah selanjutnya adalah memasak lontong tersebut dengan cara mengukus. Masukkan air ke dalam panci. Susun bakal lontong tersebut di dalam panci. Kemudian kukus lontong selama kira-kira 2 jam. 8 Jika lontong telah matang, angkat lontong dan tiriskan airnya hingga hilang atau menetes agar lontong padat, kenyal dan tidak mudah basi. Prakarya dan Kewirausahaan 207 1. Pengertian Titik Impas Break Even Point Break Even Point BEP dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, diantara manfaat BEP adalah a. Alat perencanaan untuk hasilkan laba b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan. c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan d. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan graik yang mudah dibaca dan dimengerti 2. Strategi Menetapkan Harga Jual Makanan Khas Daerah Menentukan harga jual produk yang paling sesuai dan tepat tidaklah mudah untuk wirausawan yang baru memulai usahanya. Harga jual sangat berkaitan dengan tingkat penjualan dan tingkat keuntungan yang ditetapkan. Jika menetapkan harga terlalu mahal, dikhawarirkan pelanggan akantidak jadi membeli produk. Sedangkan jika menjual produk terlalu murah, makaakanmenghasilkan laba dengan tingkat yang rendah. Menentukan harga jual yang asal-asalan akan meningkatkan resiko kerugian. Oleh karena itu, ketika akan menetapkan harga jual produk perlu melakukan suatu perhitungan yang matang. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menentukan harga jual suatu produk. Hal-hal yang harus diperhatikan di antaranya adalah faktor pelanggan, pesaing, biaya, dan juga kemanfaatan untuk usaha anda sendiri. Faktor-faktor tersebut dijelaskan di bawah ini. a. Pelanggan. Pelanggan merupakan prioritas utama dalam usaha makanan khas daerah, jadi pastikan bahwa harga jual yang ditetapkan akan dapat di terima oleh pelanggan. Pelanggan akan dengan senang hati membeli produk C. Menghitung Titik Impas Break Even Point Usaha Makanan Khas Daerah 208 Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1 yang ditawarkan jika harga yang diberikan terjangkau dan kualitas barang pun berbanding lurus dengan kualitas barang. b. Pesaing. Pastikan bahwa harga jual produk dapat bersaing dengan harga jual produk pesaing. Perhatikan tingkat keuntungan. Jangan mengambil keuntungan yang terlalu besar karena akan menyebabkan harga jual terlalu mahal. Ada baiknya menurunkan tingkat keuntungan sehingga harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga yang ditetapkan dengan pesaing. c. Biaya, Pastikan harga jual produkyang di tetapkan dapat menutup biaya- biaya yang telah terjadi. Ini artinya harus benar-benar jeli dan teliti dalam menghitung biaya yang terjadi, pastikan bahwa tidak ada biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan. Jika saja ada biaya yang tidak terhitung, akan menyebabkan harga yang tidak tepat, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan, bahkan akan menyebabkan kerugian. d. Kemanfaatan untuk usaha. Harga jual yang ditetapkan di nilai pantas jika harga dapat memberikan keuntungan yang di harapkan. Seandainya saja keuntungan yang diharapkan dapat tercapai, akan mempermudah dalam mengembangkan usaha yang sudah dirintis. 3. Menghitung BEP Dalam menghitung Break Even Point diperlukan komponen penghitungan dasar seperti berikut ini a. Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. b. Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. c. Selling Price. Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 10 kg daging yang akan menghasilkan sekitar 40 bungkus rendang ukuran 14kg. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut 1 Biaya variabel Jumlah Rp Total Rp Daging 10 kg 100000 1000000 Bumbu 1 paket 25000 100000 jX9op.
  • p67xv4j9g1.pages.dev/643
  • p67xv4j9g1.pages.dev/751
  • p67xv4j9g1.pages.dev/402
  • p67xv4j9g1.pages.dev/606
  • p67xv4j9g1.pages.dev/608
  • p67xv4j9g1.pages.dev/535
  • p67xv4j9g1.pages.dev/367
  • p67xv4j9g1.pages.dev/750
  • teknik pengemasan makanan khas daerah